Saturday, September 23, 2006



Wednesday, June 14 2006
Didalam Islam, setiap ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim haruslah dilandaskan atas dasar keyakinan kepada sang Khaliq sampai dengan keyakinan akan adanya hari akhir. Ketika seorang muslim beribadah tanpa itu semua, maka ibadahnya menjadi sia-sia. Islam menyatukan pengikut-pengikutnya dengan iman, dengan keyakinan yang sama akan adanya hubungan Pencipta-mahluk yang meniscayakan bentuk-bentuk pelayanan mahluk kepada sang Khaliq, atau adanya hak-hak dan kewawjiban-kewajiban kedua belah pihak. Disini jelaslah perbedaan antara Islam dan humanisme, maupun agama pagan. Humanisme melandaskan seluruh laku perbuatan/ budi pada rasionalitas, akal dan consensus serta pertimbangan/asas manfaat dan standard of virtue yang tentunya berbeda disetiap tempat di muka bumi. Paganisme (agama pagan) pada awalnya menciptakan ritual dan bentuk-bentuk penyembahan berdasarkan kepentingan manusia itu sendiri, atau memuja dan mensakralkan sesuatu yang dianggap suci maupun memberi kehidupan. Mereka menciptakan untuk kemudian menyembah dewa A untuk melawan musuh mereka yang menyembah dewa B misalnya (pada zaman kuno). Sedangkan pada masa modern paganisme beralih makna (berubah visi) menjadi ideologi yang menentang satu Tuhan dan agama. Paganisme pada masa postmodern memiliki bermacam bentuk termasuk humanisme diatas, namun semua bentuk tersebut berakar pada tujuan yang satu; menghancurkan agama monoteisme. Kembali lagi ke Islam. Islam diyakini telah teruji menjadi solusi terbaik yang membimbing manusia menjalani hidup yang lebih baik (Islam pernah memimpin 2/3 dunia dengan prinsip-prinsip keadilan Islam selama lebih dari 4 abad. Semua agama dilindungi dibawah panji-panji kekuasaan Islam). Perintah dan larangan didalam Islam adalah sebuah disiplin yang akan menyampaikan pelakunya yang ikhlas kepada kesuksesan dunia akhirat. Dia adalah jalan hidup dan bukan tujuan itu sendiri. Sholat 5 waktu tidaklah penting tapi bagaimana agar dengannya terhindar dari hal-hal keji dan sifat-sifat kebinatangan dan dengannya timbul sifat-sifat ketuhanan. Puasa sendiri bukanlah tujuan tapi bagaimana denganya seseorang mampu mengendalikan diri untuk tidak merongrong hak-hak yang menjadi milik orang lain. Disilah peran Islam sebagai sebuah disiplin diri yang telah merubah sebuah masyarakat jahiliyah yang terbelakang menjadi masyarakat 'Islami' yang berperadaban. Sekarang akankah kita mengambil Islam sekenanya, atau sepenuhnya (kaffah) menjadi sebuah pegangan didalam menjalani kehidupan yang kian hari kian terbalik ini? Well, semua terserah anda!

No comments: