Thursday, June 07, 2007

RINDU


Rindu 1

angin malam berhembus lembut, sayang

kuambil sebatang pena dan diariku

andai kau tahu isi hatiku kini

tak perlu kutuliskan lagi

puisi ini untukmu

-------------
Rindu 2

saat jemari lembut menyentuhmu,

bibirmu yang indah itu

mengisyaratkan diammu yang kupinta

akan setiap pengakuanku

akan segenap rasa sesalku

telah mencintaimu

Cilegon

--------------
Rindu 3

berlari aku mengejarmu

menggapai cintamu yang kian jauh

pernahkah kau tahu rasa cinta ini

sedang diriku terlambat menyadari akan adanya

dan kau kian jauh dariku kini.

----------------

Rindu 4

lamat-lamat kudengar suaramu

lantunan ayat suci ITU terasa merasuki kalbu

aku lelaki bajingan entah milik siapa

kini tersemai cemburuku pada ilahimu

Dia yang begitu dekat dengamu, sayang.

--------------

Rindu 5

gemuruh bising suara kereta malamku

terpaku aku sendiri mengawasi setiap

stasiun yang disinggahi

entah kali keberapa perjalanan ini kulalui

tiada pernah bosan menghentikanku dan kereta ini

teruslah melaju Jakarta-Jogja

sambut daku sebagaimana biasa

biarkan kujalani walau sampai kapan

hingga kutemukan akhirnya cintaku

di persimpangan jalanmu.

Cilegon

---------------

Rindu 6

entah perasaan apa ini

aku mulai hilang percaya akan setiap rasaku

pertanyaan-pertanyaan logik kerap

mengantarku kepada satu hal:

kebingungan ilahi.

--------------------

Rindu 7

jangan kau sebut-sebut

kata itu lagi sayang.

bahkan kau tak mengerti apa arti

ucapanmu begitu

cinta bukanlah perasaan yang

mudah hilang

kelak sekian waktu yang sangat singkat

engkau mulai lupa kalau rasa itu pernah hadir

bukan dalam hatimu, melainkan pikiranmu

maka itu namanya bukan cinta

----------------------------

Rindu 8

kuharap kau sudi mendengarkanku sekarang,

setelah sekian lama jenuhnya aku mendengarmu

kenapa kau begitu egoisnya?

seperti saja ku tak pernah punya sedih

daku punya asa, itu saja!

----------------------

Rindu 9

bila datang malam menghampiri

kuberkata dalam hati

alangkah singkatnya hari demi hari berlalu

sementara lakuku semakin liar tak terkendali

tak perduli berapa lama lagi sisa umurku

tak perduli akan hal-hal

----------------------

Rindu 10

kukecup bibirmu malam ini kasih

entah esok lusa masihkah sama !?

masihkah ada cinta diantara kita??

-----------

Rindu 11

lihatlah orang-orang ini sayangku

pulang pergi setiap hari

untuk apa?

untuk perut, apa lagi?

hidup kita hanya untuk hidup, bukan untuk 'mati'

apa guna anak-anak?

ini bukan jamannya orang bermegah- megah dengan keturunan

hilanglah sudah masa dimana garis itu begitu dibanggakan

untuk apa diteruskan kalau hanya masalah bertambah-tambah

abang hanya ingin kau mengerti

sekiranya kita tak sempat menyatu.

Cilegon

No comments: